Buka Bersama B3 di Bulan Berkah

Sore ini halaman parkir B3 lebih ramai disbanding biasanya, paling muda; setengah muda; muda; paling tua; setengah tua; tua, berbondong-bondong, ramai duduk sedekap dalam balitan busana putih. Dihadirinya para orang-orang hebat di atas panggung itu, menceritakan sesuatu yang menarik, yakni tentang pengalaman berpuasanya selama di luar negeri. Menarik bukan?

Sayangnya, aku datang terlambat. Akan tetapi, euphoria di dalamnya masih bisa aku dapatkan se-kedatanganku yang ku sebut terlambat itu.

“Duduk di mana kita?” tanyaku pada temanku.

“Sini aja, datang terlambat emang mau duduk paling depan?” jawabnya.

“Yaudah disini, lupa ya bawa koran,” tegurku.

“Hehehehe iya, udah langsung duduk aja,” kataku.

Duduklah kita tanpa alas koran bahkan tikar, hanya tanah yang lembap kami duduk.

Mungkin sekitar 15:30 acara itu dimulai, kami hanya ikut pada bagian cerita akhir, sewaktu salah satu orang hebat tersebut mengajak kami membaca salah satu ayat suci Al-Qur’an. Tak lama kemudian adzan maghrib berkumandang, menandakan waktu buka puasa telah dimulai.

Hanya takjilnya yang boleh kami santap dulu, selanjutnya kami melaksanakan sholat maghrib berjamaah di tempat yang sama.

“Ayo cari air buat wudhu,” temanku mengajak.

“Ke masjidnya ajalah sholatnya, jangan disini, kan nggabawa alasnya, kotor”, jawabku.

Sepakat kami pergi ke masjid lalu sholat disana, tentu tidak di tempat semula kami menyantap takjil.

Acara berlangsung dengan memakan bersama menu buka kami selain takjil, begitu terasa kebersamaannya. Akan tetapi, kami pulang dulu. Memutuskan untuk mengusaikan terlebih dahulu dibanding yang lain karena hari sudah terlarut malam.